Langsung ke konten utama

Gelapnya Cinta Karna Luka


Waktu berjalan begitu cepat hingga tak terasa ini rembulan pun telah redup..
cahaya yang dulunya adalah miliknya kini telah musnah ditelan oleh awan gelap yang menyelimutinya...
ingin rasanya ku uraikan semua luka ini yang mulai menggelap karena rapuh lewat untaian kata. ..
namun aku tak mampu aku tak terlalu kuat untuk menceritakannya..

sesaat air matapun tak terasa menderai mengingat cinta yang kini telah pergi…
pergi jauh dan sulit untuk digapai kembali..
bahkan hanya untuk menyapanya pun kini tak lagi mampu...
apalagi tuk berfikir bisa kembali bernyanyi bersamanya bagai hari itu..

kepingan demi kepingan luka ku ukir mencoba mengungkap tabir...
namun ku tak berdaya luka ini telah membunuhku dalam gelap...
bilur-bilur luka mengental harapan cinta telah sirna...
akankah semuanya mampu lalui gelapnya hidupku yang gundah ini?

Oh..  matahari cepatlah kau terbenam agar aku mampu mencari sinar rembulan itu kembali...
meski ku tahu aku akan semakin tercekik dalam kegelapanny...
setidaknya agar aku mampu kembali bercahaya seperti sang rembulan...

lepaskanlah jeratan luka yang berduri ini..
aku tak sanggup aku tak mampu bila semuanya terbelenggu dalam gelapnya luka yang berduri...
bahkan bukan hanya jiwaku yang telah di renggut olehnya. ..
kini langkahku pun terasa kaku dan kalap untuk ku arungi...

Oh... jiwa yang terluka terbitlah dari gelapnya sang malam...
bangkitlah dari luka yang semakin mendalam...
hempaskanlah semuanya pada angin yang terkutuk itu...
dan terpejamlah saat kau memulai tuk melangkah...
agar kau takkan merasakan duri yang merobekmu..

jika memang kini kebahagiaanku telah musnah direnggut olehnya..
karena sempat terbenam ku relakan air mata ini yang menjadi saksinya...
bahwa betapa hancurnya hati ini karena telah menghitam menjadi gelap yang takkan mungkin lagi bersinar..

karena luka ini telah terkuasai oleh gelapnya malam yang tak bermentari...
sungguh kau adalah awan gelap yang selalu mampu mencekik setiap asa...
rinduku kaulah luka yang abadi yang tak mampu diuraikan oleh cinta...
karena cintapun kini telah musnah menjadi kepingan-kepingan yang tak bernilai lagi...

Puisi by: Risma Rahmatunnisa
Tasikmalaya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Janji-janji Manismu yang Palsu

Ketika hati ini berbicara .. ketika mata ini melihat … ketika telinga ini mendengar.. Kau mengucap beribu jaji-janji manismu itu. kau membuatku terbang melayang bersamamu tapi ketika aku melihat semua kenyataan itu Kau goreskan luka di hatiku kau buat airmataku bercucuran deras dari mata kepipiku Aku tak kuasa menyakinkan ini semua hatiku hancur….. hatiku punah….. hati ku pilu,,…. Ketika ku melihat jajimu yang telah kau ingkar ketika ku melihat kini kau bersamanya dibalik kesedihanku,… By: FirDha ni’mah

Kehampaan Hidup ku Kini

Ku langkahkan kaki ini dalam kegelapan… Tanpa ku tau arah… Dengan membawa segenap luka yang kau tinggal… Langit telah berubah menjadi gelap berkelabu… Setelah kau pergi tinggalkan ku… Mawar merah yang dulu kelihatan indah… Sekarang berubah menjadi Layu… Dahulu kau yang telah meluluhkan hati ku… Sehingga ku dapat mencintaimu… Tapi kini kau telah pergi meninggalkan ku… Aku memang mempunyai banyak kekurangan… Dan aku bukanlah manusia yang sempurna… Rasanya ku ingin terbang bebas… Mencari cinta yang lain… Tapi mana mungkin ku sanggup melakukan itu… Setelah Sayap-sayap ku tlah patah karena mu… Bayangan mu selalu menghantui ku… Ini lah penghujung cintaku… Inilah akhir perjalanan kisah cintaku… Tuhan… Bila ini yang terbaik aku merelakanya… Jangan tumbuhkan rasa benci di dalam hati ini… Meski sakit yang ku rasa… Berikan senyuman pada ku… Agar aku dapat bertahan disini… By: Ria Anggraini

Pupus Harapanku

Sekian lama ku tanam rasa yang bergejolak dalam dada.. Harap demi harap.. mimpi demi mimpi.. akankah tumbuh menjadi bunga bunga cinta yang mewangi.. Sekian lama ku mengukir dan memendam 3 kata dalam hati.. ku nanti.. dan selalu ku nanti.. saat saat indah kunyatakan 3 kata itu aku cinta padamu.. Namun semuanya tak seperti yang ku bayangkan.. hancur seketika bagai bunga yang terinjak injak.. Skujur raga ini mendadak terpaku kaku.. telingaku bagai mendengar suara ledakan yang teramat dahsyat.. ketika kuncup indah bibirnya berkata.. “ aku tak cinta padamu “ dan tak satu katapun ku ucap Tanya padanya..” MENGAPA ??? “ Mengapa kau patahkan hati ini.. Sementara Bening matamu seolah tawarkan telaga surga.. Saat hati tengah haus merasakan dahaga. Kaupun menghampiriku dengan membawa seuntai butiran embun.. Mengapa… mengapa hatiku tak begitu peka untuk merasa.. Mestinya naluri ini menyadari bahwa bukan aku yang ia nanti dan tepis semua pesona senyumannya.. senyuman yang ...